Showing posts with label ADSL. Show all posts
Showing posts with label ADSL. Show all posts

Karakteristik ADSL

ADSL adalah suatu teknologi modem yang memungkinkan akses komunikasi data kecepatan tinggi dalam layanan multimedia melalui saluran twisted pair yang sudah ada.

Layanan multimedia membutuhkan transmisi data dengan laju sampai 1,544 Mbps (untuk PCM 24) dan 2,408 Mbps (untuk PCM 30), sedangkan jaringan akses tembaga yang ada hanya mampu mentransmisikan bit data dengan laju sebesar 64 Kbps kecepatan DS-0.

Untuk memberikan layanan multimedia, selain jaringan akses tembaga dapat juga menggunakan jaringan akses fiber optic yang dapat menangani transmisi data dengan kecepatan sampai dengan puluhan mega bit per detik. Namun demikian, jika harus mengganti seluruh jaringan kabel tembaga yang ada saat ini dengan jaringan serat optik, dibutuhkan biaya yang sangat mahal dan pelaksanaannya cukup lama.

ADSL menyalurkan data secara asimetris, yaitu kecepatan data upstream dan dowstream tidak sama. Upstream adalah aliran data dari pemakai ke arah jaringan sedangkan downstream adalah aliran data ke pemakai.

ADSL mempunyai kecepatan downstream sampai 8 Mbps yang jauh lebih besar daripada kecepatan upstream sekitar 640 Kbps, dengan ADSL maka terjadi pembesaran kapasitas akses tanpa penambahan kabel baru.

Sirkuit ADSL akan saling menghubungkan tiap ujung dari modem ADSL pada kabel tembaga, dan menciptakan tiga kanal informasi :
  1. kanal downstream kecepatan tinggi
  2. kanal dupleks kecepatan menengah
  3. sebuah kanal POTS.
Kanal POTS dipisah oleh modem digital dengan filter untuk menjamin uninterupted POTS.

Kecepatan downstream tergantung oleh beberapa faktor, termasuk panjang dari kabel tembaga, ukuran kabel, kualitas sambungan fisik kabel, dan interferensi dari kopling silang. Redaman saluran akan bertambah sesuai dengan penambahan panjang saluran dan frekuensi, dan akan mengecil apabila diameter bertambah dengan mengabaikan pengaruh kualitas sambungan.

Read More

Arsitektur ADSL

Suatu sistem ADSL terdiri dari dua buah perangkat utama yaitu ATU-C (ASDL Transclever Unit-Central Office End) dan ATU-R (ADSL Transclever Unit–Remote Terminal End).

ATU-C merupakan modem ADSL yang terletak pada sisi sentral dan ATU-R adalah modem ADSL yang terletak pada sisi pelanggan.

Komponen lainnya adalah POTS Splitter yang biasanya terintegrasi dalam suatu kontak dengan ATU-R atau ATU-C.

Arsitektur ADSL beserta titik-titik referensiya secara umum adalah seperti pada gambar 1.


Gambar 1

Keterangan gambar :
  • Access Node adalah titik konsentrasi untuk jaringan layanan data pita lebar (broadband) dan layanan pita sempit (narrowband)
  • Broadcast merupakan masukkan data pita lebar satu arah (simplex)
  • Broadband Network adalah jaringan data dengan laju diatas 1,5 Mbps.
  • Loop merupakan saluran kabel tembaga pilinan penghubung ATU-C dengan ATU-R
  • POTS (Plain Old Telephone Service) merupakan layanan telepon
  • POTS-R merupakan antaramuka pesawat telepon dan splitter POTS pada sisi pelanggan
  • POTS-C merupakan antarmuka antara PSTN dan splitter POTS pada ujung jaringan
  • Premises Distribution Network adalah sistem yang menghubungkan ATU-R dengan service modul
  • PSTN (Public Switched Telephone Network) merupakan jaringan sentral telepon publik.
  • SM (service modul) merupakan terminal adaptor, seperti antarmuka untuk personal computer.
  • T-SM merupakan anatrmuka ATU-R dengan Premises distribution Network.
  • T merupakan antarmuka antara Premises Distribution Network dengan service modul. Dalam satu sistem ADSL bisa dengan tidak menggunakan antarmuka T
  • U-C adalah antarmuka antara JAROKAT dan POTS splitter pada sisi sentral
  • U-C2 adalah antarmuka antara POTS splitter dan ATU-C
  • U-R adalah antarmuka antara JAROKAT dan POTS splitter pada sisi pelanggan
  • U-R2 adalah antarmuka antara POTS splitter dan ATU-C
  • VA adalah antarmuka logika antara POTS splitter dan ATU-C
  • VC adalah antarmuka antara Access Network dan jaringan 

ATU terdiri atas Splitter (pemisah), multiplexer, transceiver dan unit kontrol terminal. Spiltter adalah filter yang berfungsi untuk memisahkan antara layanan pita sempit (POTS) dan layanan pita lebar ADSL.

Multiplixer berfungsi untuk mengirimkan atau menerima sinyal ke dan dari kabel tembaga, sedangkan unit kontrol terminal berfungsi untuk mengontrol kinerja perangkat ADSL dengan cara mengontrol terminal-terminal yang terhubung ke ADSL, sehingga dapat menyalurkan beberapa lebar pita yang sesuai dengan spesifikasi perangkat terminal yang ada pada posisi pelanggan.

Struktur jaringan ADSL secara umum adalah sebagai berikut :

Gambar 2

Keterangan gambar :
  • Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
  • ATU-C adalah modem yang berada di Central Office
  • ATU-R adalah modem yang berada di sisi pelanggan (user)
  • Splitter digunakan untuk transmisi data kecepatan tinggi dan juga komunikasi telepon.

Read More

Sistem Modulasi ADSL

Ada 5 jenis sistem modulasi yang digunakan pada keluarga xDSL, yaitu
  1. 2B1Q
  2. TCM-AMI
  3. DMT
  4. CAP
  5. PAM. 
Pada ADSL digunakan sistem modulasi DMT (Discrete Multi Tone).

DMT menggunakan wilayah frekuensi dari 30kHz sampai 1MHz sebagai carrier sinyal. Frekuensi carrier tadi dibagi-bagi lagi menjadi sub carrier 4kHz untuk kemudian dimodulasikan.

Arsitektur ADSL secara umum

Keuntungan sistem modulasi DMT ini adalah :
  1. Memiliki karakteristik saluran yang sangat baik dalam penyaluran data/sinyal/informasi, baik dari segi loss maupun noise.
  2. Rate adaptive, yaitu kecepatan transmisi dapat berubah relatif mengikuti performansi jaringan kabel tembaga sebagai media transmisinya.
  3. Proses inisialisasi jaringan, dimana dapat menentukan sampai pada tingkat kecepatan berapa jaringan tembaga dapat menstransmisikan data dengan aman. Pada teknik konvensional jika performansi kabel turun kualitasnya, maka sinyal yang dimodulasi oleh modem akan rusak.
  4. Konsumsi daya untuk transmisi data lebih rendah.

Read More

Sejarah ADSL

Penelitian tentang cara pentransferan data berkecepatan tinggi dengan menggunakan saluran telepon sudah lama dilakukan oleh para ahli, sedangkan penelitian teknologi ADSL sendiri pertama kali dimulai pada tahun 1989 yang dilakukan oleh perusahaan Bell Core, kemudian diawal tahun 1990 berbagai uji coba dilakukan di Amerika, Eropa dan Jepang.

Pada saat itu aplikasi teknologi ADSL ini hanya sebatas pada VOD (Video On Demand = menyaksikan suatu acara seperti program TV, video film dan sejenisnya sesuai dengan keinginan kita saja), karena pada VOD kecepatan tinggi untuk akses pendownloadan (dari server ke user) sangat diperlukan sedangkan kecepatan akses pendownloadan (dari user ke server) tidaklah begitu dipentingakan, dengan kata lain kecepatan akses untuk download to upload pada VOD berbeda (asymmentric).

ADSL itu sendiri sebenarnya adalah suatu MODEM yang biasa kita gunakan untuk akses internet dengan “dial-up connection”, bukan suatu sistem sambungan/jaringan.

Perbedaan ADSL dengan modem konvensional yang paling mudah kita jumpai adalah dengan kecepatan pentransferan (upload/dowmload) data, walaupun sama-sama menggunakan saluran telepon umum sebagai jalur komunikasinya, kecepatan pada modem ADSL berkisar 1.5 Mpbs sampai 9 Mbps.

Perbedaan kecepatan yang mencolok diantara keduanya dikarenakan perbedaan penggunaan frekuensi untuk mengiriman sinyal/data.

Pada modem konvensional digunakan frekuensi dibawah 4 kHz, sedangkan pada modem ADSL digunakan frekuensi diatas 4 kHz. Umumnya pada modem ADSL menggunakan frekuensi antara 34 kHz sampai 104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan pentransferan sinyal/data antara modem konvensional dengan modem ADSL.

Read More