Overclocking

Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu atau meningkatkan kecepatan clock speed sebuah processor, atau sebuah VGA (VPU), ataupun clock speed dari chip-set mainboard agar lebih cepat bekerja. Misalnya :

  • VGA dengan kecepatan core 400Mhz dicoba ditingkatkan menjadi 450Mhz untuk mendapatkan tampilan gambar lebih baik.
  • Procesor dari bus 200Mhz ditingkatkan menjadi 250Mhz agar kinerja proses rendering gambar dan aplikasi game lebih nyaman.
  • Atau meningkatkan core chip-set untuk mendapatkan bandwidth lebih besar dari produk aslinya. Contoh :

Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz artinya processor bekerja pada kecepatan 16X100Mhz. Dengan merubah bus FSB pada option BIOS misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka Komputer akan bekerja dengan kecepatan 16X133Mhz yang menghasilkan kecepatan 2.128Mhz (2.1Ghz).


Apakah sedemikian mudah melakukan Overclock ???

Betul, hanya dengan cara inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang melakukan overclocking

Berapa mahal biaya Overclock ???

Biaya Overclock bisa bervariasi dari tanpa biaya sampai mampu menghabiskan uang anda. Tergantung apakah keinginan untuk melakukan kegiatan Overclock. Bila anda melakukan Overclock yang tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju processor menjadi 10% atau 20% lebih cepat. Mungkin anda tidak memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada settingan BIOS saja.

Tetapi bila anda melakukan Overclock cukup tinggi, Umumnya akan muncul kendala yaitu processor menjadi lebih panas. Karena disain heatsink standard sebagai pendingin processor dibuat terbatas untuk kecepatan tertentu dengan putaran fan tertentu juga, membuat keterbatasan heatsink untuk meredam panas.

Dengan peningkatan kecepatan, dampaknya akan membuat processor menjadi panas. Secara tidak langsung, semakin tinggi kecepatan processor bekerja, maka daya power juga semakin besar. Dampaknya selalu kembali pada panas yang ditimbulkan dari chip procesor.

Kendala pada kasus panas processor dapat diperbaiki dengan menganti heatsink non standard. Dengan heatsink non standard maka processor terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu panas ketika bekerja. Atau dapat juga dibantu pada sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin didalam case computer.

Bila anda berkeinginan mengoptimalkan seluruh perangkat yang ada, termasuk memory, mainboard premium, VGA top-end, power supply, pendingin bahkan case yang khusus di disain untuk Overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus diberikan.

Dengan perangkat khusus tersebut, tentu anda mengharapkan performa sebuah computer yang berbeda dari computer standard. Bahkan sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal memiliki nilai yang hampir sama seperti membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC standard.

Mengapa Overclock menjadi mahal, jika memungkinkan seseorang membeli processor lebih cepat ???

Dengan peningkatan kecepatan processor juga meningkatkan kecepatan bandwidth baik memory, transfer data pada chip-set ke procesor serta tampilan pada VGA juga ikut meningkat.
Dengan melakukan overclock, akan menghasilkan bandwidth yang tinggi pada sebuah computer. Bila anda mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan memory jenis PC3200, hasilnya akan berbeda bila processor di Overclock dengan 250Mhz dan menganti jenis kecepatan memory dengan PC4000 agar dapat mengimbangi kecepatan bus internal dari procesor dan chip-set.

Kenapa Bandwidth diperlukan ???

Anda dapat membayangkan sebuah jalan tol dengan batas kecepatan maksimum 100KM/perjam.
Artinya setiap kendaraan dapat berlalu-lalang maksimum 100KM/jam.

Bila batas kecepatan maksimum ditingkatkan menjadi 150KM/jam
Maka kendaraan akan lebih cepat sampai ketujuan.

Anggapan bahwa data dari computer harus melewati jalur seperti jalan tol.
Maka setiap data yang digambarkan sebagai kendaraan akan lebih cepat sampai ketujuan.
Dan data juga dapat diproses lebih cepat karena processor yang di Overclock.


Persiapan dan tahapan Overclock......

Overclock adalah kegiatan trial and error atau coba-coba.

Tahap paling awal adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan reset BIOS
Bila computer terkunci ketika dilakukan Overcloking. Bila BIOS tidak dapat melakukan boot secara normal, Maka pengembalian agar mainboard dapat berkerja kembali adalah melakukan reset pada BIOS Atau gunakan cara melepas baterai CMOS, bila tidak ditemukan reset BIOS.

Melakukan Overclock dengan perlahan akan lebih mudah berhasil, dan menganalisa sesaat apakah computer sudah dapat bekerja dengan baik.
Dan coba nikmati beberapa aplikasi apakah semua sudah berjalan normal sebelum meningkatkan kecepatan processor lebih tinggi lagi.

Bila terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen atau gagal menjalankan aplikasi tertentu. Kembalilah menganalisa dimana letak bagian hardware yang gagal bekerja. Penyebab kegagalan terkadang sulit terditeksi, tetapi ada beberapa bagian paling umum dari hardware yang menyebabkan computer gagal bekerja ketika dilakukan Overclock.

Bila berbicara pada computer yang ada saat ini, melakukan Overclock akan berdampak bagi hardware seperti sistem I/O, VGA dan lainnya. Mengoverclock sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja bagian lain seperti memory, PCIe, PCI dan AGP clock. Artinya bila procesor dengan kecepatan bus 100MHz dipacu menjadi 120MHz (20%), maka kecepatan clock hardware lain juga meningkat. Demikian juga kecepatan memory akan dipacu mengikuti kecepatan processor yaitu sekitar 20%.

Banyak kesalahan terjadi karena tidak terlalu memperhitungkan dengan kemampuan hardware yang ada. Contoh saja memacu processor dengan dengan kecepatan 100Mhz ke 133Mhz dengan memory PC2100 (DDR200). Optimalnya untuk kecepatan processor 133Mhz Lebih baik mengunakan memory PC2700 (DDR333) atau diatasnya seperti PC3200 ( DDR400).

Beberapa bagian yang sering menyebabkan kegagalan dalam Overclock :

  • Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock bagian memory harus mengimbangi kecepatan processor. Mengatasinya, mengunakan memory khusus untuk Overclock, atau mengunakan memory diatas spesifikasi standard. Atau mencoba menurunkan latency memory agar tidak terlalu cepat bekerja.
  • Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard. Beberapa mainboard dan processor memiliki sistem proteksi bila batas panas dari processor terlewati
  • Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak memadai. Kejadian yang muncul adalah computer yang sedang bekerja mendadak mati dengan sendirinya atau melakukan restart atau bahkan hang.
  • Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking
  • Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock

Beberapa hal penting Overclock pada processor :

Processor memiliki batas kecepatan tertentu
. Semakin tinggi maka semakin panas dan tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem pendingin yang baik. Menganti pendingin jenis tertentu akan menjaga keberhasilan ketika melakukan Overclock.

Semakin tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil
. Umumnya mereka yang ingin melakukan Overclock mengambil inisiatif dengan jalan membeli processor bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka kecepatan processor memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah. Misalnya anda mengunakan processor 2.4Ghz dengan multiplier 12 X 200Mhz akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus 250Mhz dan terjadi peningkatan 25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz dengan bus 200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada 3.75Ghz dengan bus 250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja.

Daya power untuk processor. Kita mengenal dengan Overvoltage. Dengan menambahkan voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer. Bila overclock dilakukan pada batas wajar, Overvoltage jarang dilakukan. Tetapi pada Overclock yang cukup extreme, Overvoltage umumnya menjadi pilihan terakhir yang diambil. Dampaknya kembali kepada point pertama yaitu semakin panasnya processor.


Bagian yang paling penting pada Overclock

Bagian yang paling penting pada Overclock adalah memory dan power supply Beberapa tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan memory DDR dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2 juga dibagi lagi menjadi PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir teknologi dual channel agar memory memberikan bandwidth lebih besar dengan 2 buah modul memory yang harus dipasang bersama sama.

Kemampuan memory Premium

Kita ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk mengoverclock menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan bus 133Mhz. Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan PC133 dan PC150 Bila anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus 100Mhz maka computer cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan overclock dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer idealnya mengunakan memory berkecepatan PC2700/DDR333.

Pilihan dari kecepatan memory sebenarnya bukan masalah ketika mengOverclock processor. Hanya untuk mengoptimalkan kinerja computer, diperlukan sebuah kemampuan memory juga. Bila tujuan Overclock untuk memaksimalkan seluruh kinerja sebuah computer maka kecepatan memory menjadi adalah hal yang mutlak. Sebagai contoh, mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan dual channel memory untuk optimalnya memiliki kinerja pada memory dengan DDR memory berkecepatan DDR PC3200. Apakah memory berkecepatan PC2700 atau PC2100 tidak dapat digunakan. Jawabannya : tetap dapat digunakan. Beberapa mainboard saat ini sudah memasukan option multiplier atau pembagian bagi kecepatan memory dengan processor.

Dengan menurunkan kecepatan multiplier memory maka computer dapat mengunakan kecepatan memory lebih rendah Dampak menurunkan multiplier memory tentu bertentangan dengan tujuan overclock. Disatu sisi kecepatan processor meningkat, disisi lain yaitu kecepatan memory menjadi menurun.

Apa yang terjadi jika kecepatan memory diturunkan ???

Tentu bagian memory hanya menghasilkan bandwidth lebih rendah atau memiliki kecepatan tranfer lebih rendah karena rendahnya clock yang dikurangi. Pada sisi processor atau CPU sedang bekerja cepat, disisi memory terjadi kelambatan pada tranfer data antara processor ke memory. Hasilnya tentu menjadikan performa computer sedikit lebih rendah Pemakaian multiplier memory hanya berguna bila memory tidak sanggup bekerja terlalu tinggi ketika processor dilakukan Overclock.

  • Sebagai contoh anda mengunakan jenis DDR PC3200 jenis standard yang ada dipasaran. Dengan peningkatan kinerja processor dengan overclock, umumnya terjadi kegagalan pada memory. Karena memory tidak mampu bekerja diluar batas kecepatan standard. Pilihannya adalah menurunkan kecepatan multiplier 1 step dari kecepatan yang ada.
  • Sebagai contoh, Dengan kecepatan processor berFSB 200Mhz maka kecepatan memory standard akan dipacu pada 200Mhz X 2 = DDR400 atau sama dengan kecepatan PC3200. Melakukan Overclock processor 10% saja dari kecepatan standard processor maka dibutuhkan kecepatan memory pada kecepatan DDR440. DDR440, pilihannya dengan menurunkan kecepatan multiplier 1 step dibawahnya. Sehingga memory akan bekerja pada kecepatan 365Mhz atau hampir sama seperti kecepatan PC2700. Karena memory memiliki kecepatan DDR400, dengan kecepatan 365Mhz masih dapat diterima atau dibawah kecepatan standard memory.

Selain memiliki daya tahan lebih tinggi, kemampuan memory Premium tidak akan pernah didapat pada memory standard dan hampir tidak pernah dijual langsung oleh pembuat memory itu sendiri. Kriteria dari memory Premium memang lepas dari kebutuhan memory standard. Biasanya dipasarkan dengan tingkat latency rendah, atau memiliki kemampuan bekerja pada clock tinggi. Khusus bagi para gamer, lebih memilih memory jenis premium. Jenis memory premium umumnya memiliki ketahanan lebih tinggi. Manfaat ganda juga didapat dengan memory premium.

Saat ini ada 2 pilihan antara memory premium ber-latency rendah dengan ketahanan clock standard dan memory premium yang mampu bertahan pada kecepatan clock tinggi tetapi berlatency tinggi. Untuk mengunakan memory dengan kemampuan clock tinggi, lebih ideal digunakan pada overclock. Tetapi memiliki kelemahan dengan latency tinggi misalnya dinamai dengan PC4400 berlatency 2.5-3-3-6, sehingga computer terlihat kurang responsif.

Tetapi pada memory yang memang lebih mampu bertahan pada clock tinggi dan mampu menerima voltage diatas standard (kami sebut VDIMM). Pilihan ini memang harus diambil, karena hanya jenis memory khusus inilah yang mampu mengimbangi kebutuhan tranfer data antara memory dengan processor. Kebalikannya adalah memory premium ber-latency rendah. Memory jenis ini memiliki fungsi ganda.

Bila menginginkan sebuah computer dengan Overclok tidak terlalu tinggi disarankan tetap mengunakan memory ber-latency rendah misalnya 2-2-2-6. Computer terlihat lebih responsif, karena memory begitu cepat bekerja dibandingkan memory dengan clock tinggi dan memiliki latency tinggi. Disamping efek respon yang baik pada memory ber-latency rendah, pemakaian overclock masih dimungkinkan asalkan tidak melebihi batas dari kemampuan maksimum memory.

Dengan memainkan latency lebih tinggi pada memory ber-latency rendah, masih memungkinkan memory bekerja pada clock yang lebih besar. Misalnya PC3200 dengan latency 2-2-2-5 pada kecepatan 200Mhz, masih mampu bekerja pada 250Mhz dengan latency 3-3-3-6. Pilihannya terletak pada sipemakai, apakah membutuhkan ketahanan memory pada tingkat clock tinggi atau ingin mempertahankan kemampuan memory agar lebih responsif bekerja.

Memilih kecepatan memory yang mana, latency atau speed memory ???

Ada 2 cara memilih memory untuk Overclock. Tetapi sebelum memulai memilih kita melihat dulu memory standard yang dijual dipasaran Memory standard dari berbagai merek tetapi bukan kelas premium, umumnya bisa saja digunakan untuk overclock. Tetapi untuk optimal kinerja computer ketika di Overclock, jangan pernah mengunakan memory kelas standard. Jawabannya, karena kecepatan memory standard adalah standard.

Bila processor dipacu sedikit lebih tinggi, kondisi memory akan tidak stabil. Bahkan hanya meningkatkan kinerja processor 10Mhz saja akan sulit. Kecuali anda memang tidak mengoptimalkan kinerja hardware yang ada.

Pilihan memory standard dapat dilakukan Pilihan paling penting pada kelas memory premium. Sebagai contoh, anda mungkin pernah melihat memory DDR dengan tulisan PC3200 dan non standard seperti PC3500, PC4000 dan seterusnya.

Lalu dimana perbedaan memory premium tersebut, mengapa begitu banyak pilihan yang ada. Kembali kebutuhan anda, bila melakukan overclock anda sebaiknya mengunakan memory non standard. Untuk standard JEDEC pada DDR1 adalah PC2100, PC2700 dan PC3200. Diluar itu adalah memory non standard. Untuk kelas premium memory PC3200 umumnya memiliki tingkat latency rendah. Semakin rendah semakin mahal.

Mengapa dibutuhkan memory dengan latency rendah dan apa manfaat dari latency rendah ???

Karena timing lebih rendah, maka respon memory dalam mentranfer data juga lebih cepat. Akibatnya memory jenis ini sangat nyaman digunakan, misalnya Windows menjadi lebih responsif dan cepat. Posisi memory non standard kelas premium seperti PC3500 dan diatasnya, umumnya memiliki latency lebih besar dibandingkan memory berkecepatan standard PC3200 premium.Mengapa memory non standard lebih umumnya memiliki latency lebih tinggi. Karena dengan melakukan Overclock, kecepatan memory dengan latency tinggi lebih stabil. Sedangkan memory standard PC3200 kelas premium akan lebih sensitif walaupun kita sudah melakukan setup pada BIOS untuk memory dan menurunkan seperti memory berlatency tinggi.

Untuk mudahnya, kita dapat menghitung berapa besar Overclock yang akan dilakukan dan memilih memory yang kita inginkan. Sebagai contoh anda mengunakan procesor dengan internal bus berkecepatan 200Mhz, maka pilihan adalah DDR400 atau PC3200. Bila anda mengunakan memory untuk Overclock diatas 250MHz, sebaiknya mengunakan memory kelas PC4000 atau lebih tinggi. Karena kecepatan 250MHz mengharuskan kinerja memory pada kecepatan 500MHz atau hampir setara dengan PC4000.

Mengapa Overvoltage dilakukan ???

Semakin cepat processor bekerja, semakin besar daya atau power yang dibutuhkan. Dengan menambah supply power bagi processor dengan peningkatan voltage atau overvoltage akan memberikan power yang cukup ketika processor bekerja diatas kecepatan standard. Untuk meningkatkan daya bagi procesor, pada BIOS setup terdapat option Vcore. Vcore inilah yang dimainkan agar processor menjadi lebih stabil.

Tetapi dampak negatif pada Overvoltage adalah panas. pada chip-set dan kestabilan hardware lain. Setelah membahas kendala Overclock processor, kita kembali melihat dasar dari bus clock pada sistem computer. dari bagian mainboard, terdapat pembagian kecepatan yang sama agar sinkron bekerja dari tiap tiap hardware. Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa.

Bila sebuah computer dengan kecepatan processor 100Mhz pada bus external, lalu dipacu menjadi 120Mhz. Dampaknya perhitungan clock pada device PCIe, AGP dan ISA bus juga meningkat 20% lebih cepat. Contoh saja bila sebuah VGA AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan chip-set yang dipacu 20% saja akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz. Artinya akan sulit membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game.

Atau anda mengunakan harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan, ketika melakukan Overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk bekerja. Sebelum perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI, cara paling mudah adalah mencari titik aman pada clock internal. Ketika seseorang melakukan Overclock, 20% mungkin malah membuat hardware tidak stabil. Tetapi meningkatkan kecepatan pada Overclock 30% malah hardware berjalan normal.

Titik 30% adalah titik aman yang diambil para Overclock. Perhitungan titik aman tersebut berbed - beda pada jenis procesor yang ada. Kendala pada peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan Overclock, saat ini bukanlah sebuah masalah.

Power Supply Premium

Power supply premium memiliki tingkat efisiensi tinggi serta proteksi baik sebagai fungsinya sebagai power supply maupun keamanan bagi perangkat computer. Power supply premium memiliki beberapa fitur seperti Overvoltage, Overload, Short Protection dan sebagainya.

Sistem proteksi pada output voltage sangat penting. Ketika power supply mengalami kelebihan beban, umumnya voltage output akan meningkat. Pada posisi membahayakan, maka power supply akan mematikan dirinya agar menjaga perangkat yang ada tidak mengalami Overvoltage. Sistem proteksi ini dibutuhkan bagi para Overclock agar harta didalam computer aman.

Tetapi bagian terpenting adalah tingkat power efisiensi dari power supply. Pada power supply dikenal dengan power efficiency / efisiensi power (power factor) sebagai perbandingan input dan output. Input adalah daya yang dibutuhkan oleh power supply dari sumber listrik, sedangkan output adalah daya DC yang dikeluarkan oleh power supply dari beban sebuah computer.

Power Effisien

Power effisien adalah perbandingan antara pemakaian input dengan hasil output yang dihasilkan. Bila sebuah power supply memiliki power ratio 50%, artinya 50% power output dihasilkan dari 100% input. Sebagai contoh, sebuah power supply dengan daya 300W dengan ratio 50% maka maksimum output yang dihasilkan adalah 150W. Saat ini sudah banyak produsen power supply jenis premium. Power supply jenis premium umumnya memiliki tingkat power effisien sampai 65-85%. Artinya daya yang dikeluarkan lebih efisien dibandingkan sebuah power supply standard. Dengan label 400W dan power efisien 75%, artinya output power yang dapat diberikan ke perangkat hardware mencapai tingkat maksimal 300W DC dengan kebutuhan daya listrik 400W AC.

Dengan melakukan Overcloking baik VGA maupun Processor, kebutuhan daya akan meningkat. Ada baiknya anda melihat kembali berapa kemampuan power supply terhadap beban hardware. Menyediakan power supply standard dan tingkat power effisien rendah hanya akan memboroskan daya listrik dan mengacaukan analisa anda ketika melakukan Overclock



UTAMAKANLAH KESTABILAN PADA PC ANDA

Cara yang paling tepat melakukan Overclocking adalah menggunakan metode trial & error.Dikarenakan keragaman komponen pada PC maka Kenalilah komponen-komponen pada PC anda & Sesuaikan dengan kemampuan perangkat pendukung lainnya yang digunakan pada sistem. Jika pada setting sebelumnya, sistem Anda masih menunjukkan ketidakstabilan, ada baiknya menurunkan ke step di bawahnya. Dan jika semua profile sudah Anda coba, namun tingkat kestabilan sistem masih menyedihkan, maka Anda terpaksa memilih fungsi default ( normal ). Sebab, secepat apapun performa sistem Anda tidak akan banyak gunanya jika tidak disertai dengan tingkat kestabilan yang bisa diandalkan. Tentu Anda tidak menginginkan, sistem yang sering crash.

RELATED POST