Pertolongan Pertama Pada Bios

Tanpa disadari, BIOS adalah bagian yang penting dalam PC kita.

Tanpa semua fungsi pada BIOS yang terlewati dengan sempurna, maka sistem Anda tidak akan bekerja dengan optimal Bahkan dapat membuat PC tidak berfungsi.

Misal, saat melakukan overclocking yang berakhir dengan kegagalan atau adanya kesalahan pada konfigurasi CPU.

Sistem akan menyala, Namun tanpa proses yang dapat berjalan. Apa yang harus dilakukan ?

1. Jika masih memungkinkan untuk masuk menu BIOS, yang perlu dilakukan sederhana.

Pilihlah menu Load System Default Settings atau Load Fail-Safe Default, atau sejenisnya.
Ini akan mengembalikan preset atau profile BIOS dengan setting default.

2. Langkah berikut tidak berlaku untuk semua motherboard.

Beberapa produsen motherboard seri premium, memberikan fasilitas khusus untuk hal semacam ini.
Sebagai contoh, produsen yang memiliki fitur semacam ini adalah
ASUS dengan CPR,
DFI dengan CMOS Reloaded ,atau
Gigabyte yang menyediakan Dual BIOS.
Fitur ini memudahkan pemiliknya, saat berhadapan dengan masalah semacam ini.

3. Jika langkah-langkah di atas belum dapat membantu mengembalikan fungsi BIOS

Clear CMOS adalah langkah selanjutnya yang perlu dilakukan.
Beberapa motherboard menyediakan jumper untuk clear CMOS.
Letak jumper ini, dapat ditemukan pada manual motherboard.
Ada juga yang menggunakan cara melepaskan baterai CMOS.
Karena memang tidak tersedianya jumper Clear CMOS.Sedikit lebih mudah bagi pengguna motherboard ABIT yang memiliki Guru Game Panel.
Pada panel tambahan ini tersedia CMOS Reset Button.
Anda dapat dengan mudah melakukan Clear CMOS, tanpa perlu membuka PC case.


Beberapa hal penting yang perlu kita ketahui seputar BIOS.Untuk berjaga-jaga, sekiranya di antara hal berikut ini terjadi dengan PC, Anda telah mengetahui apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.

Clear CMOS Saat Instalasi Motherboard Baru.

Walaupun dalam banyak kasus, hal ini sama sekali tidak perlu dilakukan. Namun, hal ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan sebelum menginstalasi komponen pada sebuah motherboard baru. Untuk menjaga kompatibilitas komponen hardware yang akan diinstal dengan motherboard. Sebab ada kemungkinan, komponen hardware yang digunakan pada masa pengujian QA (Quality Assurance), menggunakan komponen yang berbeda. Masalah inkompatibilitas dapat saja terjadi, terutama pada setting CPU dan beberapa komponen pendukung lainnya.

Proses Tidak Sempurna pada Saat Update BIOS.

Inilah yang paling ditakutkan selama proses melakukan update BIOS.

Lakukan secepatnya clear CMOS. Sekiranya sistem hang, sebelum mematikan ataupun melakukan reset, pindahkan jumper ke posisi clear CMOS. Tindakan ini semacam proses undo pada beberapa aplikasi.

PC Gagal Melakukan Proses Booting.

Sebaiknya, jika PC direncanakan tidak akan digunakan dalam waktu lama, maka ada baiknya power listriik ke PC dicabut. Atau minimal switch PSU di dalam posisi off. Namun setelah itu, PC justru mengalami gagal boot. Ini terjadi karena belum meratanya catuan daya ke seluruh komponen PC. Termasuk BIOS. Ini yang menyebabkan proses boot gagal dilakukan dengan sempurna. Gejalanya adalah, PC menyala, namun tidak melanjutkan proses booting, bahkan tanpa terdengar bunyi POST code. Yang perlu dilakukan sederhana.

Beri interval waktu, setelah melakukan sambungan ulang power AC (kurang lebih 30 detik). Ini untuk memastikan PSU sudah beroperasi dengan optimal. Memastikan tegangan listrik juga dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Demikian juga dengan pemilihan PSU yang lebih berkualitas pada PC Anda.

Perlukah Update BIOS ?

Alasan yang paling tepat untuk munculnya kebutuhan update BIOS adalah saat menambahkan kompatibilitas untuk sebuah komponen yang terpasang. Seperti harddisk ukuran 200 GB, CPU terbaru yang sering membutuhkan update BIOS untuk dapat berjalan dengan sempurna. Juga tidak disarankan, untuk melakukan update BIOS dengan alasan memperbaiki salah satu software bug dari BIOS.

Hal ini sangat jarang terjadi, kecuali dinyatakan secara khusus. Atau, dalam versi BIOS yang digunakan, terdapat banyak bug yang mengganggu. Update BIOS dengan alasan selain itu, memang tidak ada salahnya. Namun kemungkinan besar, itu hanya akan membuang waktu saja.

Setting BIOS Tidak Tersimpan pada CMOS

Ada dua kemungkinan. Perhatikan POST yang diberikan saat booting.

Jika pesan yang diberikan semacam ini "CMOS checksum invalid" atau "Invalid configuration, run Setup", CMOS tidak dapat menyimpan setting BIOS, dikarenakan kurangnya daya dari baterai CMOS. Jadi, yang perlu dilakukan, hanyalah mengganti baterai CMOS dengan yang baru.

Kemungkinan kedua, terjadi karena kesalahan setting. Beberapa motherboard menyediakan jumper clear password (CLR_PWD). Untuk detail yang satu ini, ada baiknya untuk membuka buku manual motherboard Anda.

RELATED POST